PENDINGINAN MOLD
Di dalam proses pencetakan produk dapat digambarkan, bahwa ada
sejumlah material plastik dengan suhu tinggi dimasukkan kedalam mold, kemudian material tersebut dikeluarkan dari dalam mold dalam bentuk produk (dan afal) dengan suhu rendah. Dalam kaitan ini terjadi pemindahan sejumlah kalor, yaitu dari material plastik kepada mold.
Karena proses pencetakan berpusat didalam rongga cavity, maka pada umumnya bagian ini akan menerima plastik dengan jumlah yang lebih banyak dibanding dengan bagian-bagian lain, misalnya saluran runner pada injection mold atau bidang penjepit kelebihan parison pada blow mold. Karena menerima jumlah material lebih banyak, maka jumlah kalor yang dipindahkan kedalam rongga cavity akan lebih besar. Disamping itu, proses pemindahan kalor didalam rongga cavity harus dapat berlangsung secara lebih baik, dibanding pada bagian-bagian lain yang hanya akan menghasilkan afal. Oleh karena itu peninjauan perhitungan kalor dan pembuangannya lebih banyak ditekankan pada rongga cavity, dengan tidak melupakan pertimbangan pada bagian lain. Peninjauan perhitungan kalor dan pembuangannya pada tulisan ini, dengan memisalkan bahwa material plastik yang mengisi diluar rongga cavity cukup kecil, sehingga tidak perlu ditinjau secara terpisah.
Kalor yang dilepaskan oleh material plastik didalam rongga cavity, dipindahkan kedinding cavity. Karena pemindahan kalor berlangsung secara rutin selama mold operasional, maka kalor yang diterima dinding cavity makin lama semakin banyak, dimana akan menyebabkan kenaikan suhu pada dinding cavity. Setiap kenaikan suhu pada dinding cavity akan menghambat terjadinya pemindahan kalor, dan apabila kenaikan suhunya mencapai suhu dari material yang dimasukkan, maka proses pemindahan kalor tidak dapat berlangsung, dan material plastik tetap dalam keadaan seperti semula. Untuk itu harus terjadi pembuangan kalor dari dinding cavity.
Sebenarnya pembuangan kalor dari dinding cavity dapat berlangsung secara alami. Yaitu bahwa kalor yang diterima dinding cavity akan merambat kepermukaan luar dari mold, kemudian dari permukaan ini kalor akan lepas secara konveksi maupun radiasi. Tetapi karena kecepatan pembuangan cara ini rendah, atau pada umumnya tidak memadai dengan jumlah kalor yang diterima, maka perlu dilakukan pembuangan kalor secara buatan.
°°
Pengasaran cavity dengan cara sand – blanting seperti pada blow mold ….pada umumnya dilakukan untuk mengatasi problem tehnis, misalnya problem pada proses molding. Sedang pengasaran cavity pada injection mold biasanya disebabkan karena spesifikasi produk. Pengasaran cavity pada injection mold …….lakukan dengan cara sand blasting, keadaan kekasarannya tidak akan……lama, disamping kekasarannya tidak begitu besar. Pengasaran dengan…..dapat bertahan sangat lama, dan mampu menghasilkan tingkat kekasaran....sangat kecil sampai cukup besar, meskipun harus diingat bahwa proses ….yang kasar dan dengan kondisi flushing yang kurang baik, dapat menimbulkan ….. pada permukaan. Apabila kekasaran dinding produk dari injection …..mempunyai corak atau pola tertentu, pengasaran cavity dapat dilakukan dengan proses photo – otching. Sebenarnya nilai antara 2300<6000, adalah keadaan aliran transitional yaitu mungkin tidak terjadi aliran turbulent. Oleh karena itu didalam penghitungan diambil R0= 3000….6000, yaitu nilai yang dijamin tercapainya aliran turbulent. Jika suhu rata-rata dari air pendingin yang dipakai = 30°c, maka besarnya v menurut diagram pada gambar 75b = …………………… Selanjutnya, wd = (3000….6000) v = (3000…6000)………………….. Dengan pertimbangan : - kemudahan mengatur lay out saluran untuk pendinginan yang homogen, - kemudahan pengeboran saluran pendingin, - kemudahan mendapatkan mata bor, ukuran niple, ukuran tap dan lain-lain kebutuhan yang berhubungan dengan pembuatan saluran, maka pada keadaan yang tidak terlalu kritis, yaitu misalnya tebal dinding dari produk tidak melebihi 4mm, diameter saluran dibuat. ….8 mm dengan standar niple R…. 11 mm dengan standar niple R… Agar aliran tetap turbulent, baik pada diameter saluran 8mmatau 11mm, maka harus disediakan kecepatan aliran air sebesar w = .....................= ...0.4m/det. Karena tidak mudah untuk mengukur kecepatan aliran secara langsung, maka pengukurannya dilakukan dengan mengukur selisih tekanan pada saat air masuk dan pada saat air keluar, dimana kecepatan aliran : W = ............................., w = kecepatan aliran meter/det g = gravitasi 9,8 meter/det² d = diameter saluran meter p = selisih tekanan air masuk dan keluar kg/m² Y = berat jenis kg/m³ .. = panjang seluruh saluran termasuk belokan – belokannya meter A = faktor gesek aliran dengan dinding saluran 0.02
for STEP BY STEP GUIDE autocad tutorial please visit.........
www.autocadsimpletutorial.blogspot.com