Ukuran Pin & Die
Apabila berat botol sudah ditentukan, demikian pula jenis material plastiknya, maka ukuran diameter pin & die harus dihitung. Yang perlu diingat disini, adalah apabila ukuran luar dari parison terlalu kecil, maka setelah parison ditangkap mold kemudian dipenggal oleh pisau pemotong, parison akan melorot kedalam cavity. Sebaliknya apabila parison terlalu besar sehingga melebihi mulut mold Do, parison akan terjepit dan mengakibatkan parting line produk pada daerah tersebut menjadi kasar, yang mana karena persyaratan tertentu hal tertentu hal tersebut tidak dikehendaki.
Oleh karena itu, didalam menghitung ukuran pin & die, diameter Dio (Dd) ditentukan dahulu agar parison tidak terlalu kecil dan juga tidak telalu besar hingga melebihi Do.
Dari pengalaman didapat :
- untuk material jenis PE, PP, ....Dd = (0,7 - 0,75)Do
- untuk material jenis PVC, PC,….Dd = (0,8 – 0,9) Do
(nilai yang kecil dipakai untuk tinggi botol 100 mm kebawah).
Dari G = 0,785 (Dd² - Dk²) h…………......., didapat
Diameter pin Dk =
Gbr. 46
Ukuran parison yang lebih kecil daripada mulut mold Do, dimana parison dapat masuk didalam Do tanpa terjepit, disebut in side parison. Jika bagian yang terbesar dari botol (misalnya bagian badan botol), mempunyai ukuran 3 kali lipat atau lebih daripada Do (gbr 47a), in side parison tidak dapat dipertahankan karena dinding botol pada bagian yang terbesar akan menjadi sangat tipis, sehingga botol menjadi sangat lemah pada bagian ini. Dalam hal yang demikian, parison sengaja dibuat melebihi Do, sehingga pada saat mold menangkap parison akan ada bagian parison yang terjepit. Parison yang demikian disebut out side parison. Cara menghitung ukuran pin & die untuk out side parison dapat dilakukan seperti dibawah ini.
Seperti pada inside parison, diameter die Dd ditentukan terlebih dahulu yang dalam hal ini Dd lebih besar dari Do. Gambar 48a menunjukkan saat mold mulai menangkap parison, dimana sisi mulut mold mulai menyentuh punggung parison ditempat P, Q, R, S.
Diameter luar parison Dop = v…Dd, sedang Do diketahui dari spesifikasi, maka besarnya sudut ....:
Op = ½ Dop
OT = Di
Cosinus (½ ...) = OT
OP , sudut .....dapat diketemukan
Dengan mengabaikan akurasi pemyebaran segmen ... pada saat parison dijepit mold hingga kelebihan parison menjadi pipih seperti gambar 48b, maka lebar parison yang terjepit :
Lkr = ½................
Lkr = Lkn apabila sumbu parison sentris dengan sumbu mulut mold.
Setelah lebar Lkr dan Lkn diproyeksikan ke cavity, .................dapat di hitung dengan membaginya menjadi beberapa segmen terlebih dahulu lalu dijumlahkan. Ketebalan dari luasan I dan II sama dengan 2x ketebalan dinding parison.....Sp, dimana 2 Sp = (Dd – Dk) …v.
Sehingga berat parison yang terjepit = (luas I + luas II) …..Parison seberat ini akan menjadi afal, oleh karena itu harus dikurangkan pada berat bruto botol yang didapat dari parison sepanjang cavity yang ditangkap oleh mold.
Jika berat botol G, maka :
G = 0,785 (Dd² - Dk²) h. Y. v² - (luas I + luas II) Sp. Y
Dari persamaan diatas, diameter pin Dk dapat diketemukan.
Untuk botol yang mempunyai pegangan atau handle seperti gambar 47b, juga diperlukan out side parison, dimana lebar kepipihan parison setelah dijepit harus melewati batas handle, agar pada bagian belakang handle berlangsung pula pembentukan produk. Sehingga :
G = 0,785 (Dd² - Dk²) h. Y.v – (luas I + luas II + luas III) (Dd – Dk)v.Y.
..........................
Luas III adalah luas lubang handle, dapat dihitung dengan membagi menjadi bebrapa segmen.
Botol yang bagian lehernya tidak sentris dengan bagian badan agar tebal dinding badan sebelah kanan sama dengan tebal dinding badan sebelah kiri, maka sumbu mulut mold dibuat eksentris terhadap sumbu parison. Pada pada gambar, ................................. ka – eksentrisan – nya dinyatakan dengan ......
Pada kedudukan A dari langkah mold menjepit parison, sisi mulut mold menyentuh punggung parison ditempat K dan N yang menghasilkan sudut........ Pada langkah selanjutnya sisi mulut mold menyentuh punggung parison ditempat L dan N menghasilkan sudut ....... Busur dihadapan sudut........dan ..............adalah bagian dari parison yang akan menjadi pipih terjepit, yang kemudian dipotong sebagai afal.
Besarnya sudut .......:
Op = ½ Do - .......
Ok = ½ Dop (½ diameter parison)
Cosinus (½..) = OP, sudut ....dapat diketemukan.
OK
Besarnya sudut ……………….
Besarnya Lkr = ½………………..
Lkn = ½………………
Sehingga apabila Lkr dan Lkn diproyeksikan ke cavity, luas I dan luas II dapat dicari berdasarkan luas segmen yang dijumlahkan. Selanjutnya dengan cara yang sama seperti diatas dapat diketemukan diameter pin Dk.
Ukuran pin dan die dari hasil perhitungan diatas, baik pada inside parison maupun out side parison, harus diperiksa sehubungan dengan persyaratan mulut botol seperti dibawah ini.
(bid/berbagai sumber)
for more details and updates about autocad tutorial please visit.........
www.autocadsimpletutorial.blogspot.com