Berat Produk
Untuk menghitung berat suatu produk,Apabila ukuran pin dan die diketahui, demikian pula jenis materialnya, maka berat produk sudah dapat dihitung, yaitu :
C = 0.785 (Dd² - Dk²) h
C = berat produk gram
Dd = diameter die cm
Dk = diameter pin cm
h = tinggi produk (parison yang terjepit ) cm
Y = berat jenis material gram/ml
V = swelling faktor
Berbeda dengan produk yang dibentuk dengan proses injeksi dimana tebal dinding produk dapat dibuat sama
(mengabaikan bahwa male part harus konus untuk mempermudah lepasnya produk dari malepart),
maka pada proses blow, tebal dinding produk akan berbanding terbalik dengan dimensi penampang produk.
Pada dimensi penampang yang paling besar, akan mempunyai tebal dinding paling tipis,
dan pada dimensi penampang paling kecil akan mempunyai dinding paling tebal.
Hal ini disebabkan jarak pengembangan dinding parison dari sumbunya hingga menempel kedinding cavity tidak sama.
Dinding yang paling tipis merupakan bagian yang kritis bila ditinjau dari segi kekuatan produk.
Oleh karena itu tebal dinding tertipis tidak boleh kurang dari batas tertentu.
Container (botol) dengan volume dibawah 750 cc, tebal dinding minimal 0,3 mm untuk jenis material PVC dan minimal 0,5 untuk jenis material PE.
Apabila dimensi pada bagian terbesar dari sebuah botol diketahui, demikian pula tebal dinding pada bagian tersebut,
dan tidak ada bekas pemotongan out side parison (tentang out side parison ini akan diutarakan kemudian),
maka secara mendekati berat botol sudah dapat dihitung.
Botol oval akan dihitung beratnya jika b adalah bagian terbesar dari botol
Sr adalah tebal dinding pada bagian tersebut, maka botol tersebut dianggap berbentuk bulat dengan diameter luar b dan tebal dinding rata-rata Sr.
BOTOL OVAL
= 3,14 ( b – Sr ) Sr . h. y - ...gns
Dimana :
Gmd = berat botol mendekati
b = ukuran bagian terbesar dari botol
Sr = tebal dinding pada bagian b
h = tinggi botol
Y = berat jenis material botol
(bid/berbagai sumber)
READ MORE.......
for more details and updates about graphics design please visit.........
www.graphicsdesignsimple.blogspot.com
C = 0.785 (Dd² - Dk²) h
C = berat produk gram
Dd = diameter die cm
Dk = diameter pin cm
h = tinggi produk (parison yang terjepit ) cm
Y = berat jenis material gram/ml
V = swelling faktor
Berbeda dengan produk yang dibentuk dengan proses injeksi dimana tebal dinding produk dapat dibuat sama
(mengabaikan bahwa male part harus konus untuk mempermudah lepasnya produk dari malepart),
maka pada proses blow, tebal dinding produk akan berbanding terbalik dengan dimensi penampang produk.
Pada dimensi penampang yang paling besar, akan mempunyai tebal dinding paling tipis,
dan pada dimensi penampang paling kecil akan mempunyai dinding paling tebal.
Hal ini disebabkan jarak pengembangan dinding parison dari sumbunya hingga menempel kedinding cavity tidak sama.
Dinding yang paling tipis merupakan bagian yang kritis bila ditinjau dari segi kekuatan produk.
Oleh karena itu tebal dinding tertipis tidak boleh kurang dari batas tertentu.
Container (botol) dengan volume dibawah 750 cc, tebal dinding minimal 0,3 mm untuk jenis material PVC dan minimal 0,5 untuk jenis material PE.
Apabila dimensi pada bagian terbesar dari sebuah botol diketahui, demikian pula tebal dinding pada bagian tersebut,
dan tidak ada bekas pemotongan out side parison (tentang out side parison ini akan diutarakan kemudian),
maka secara mendekati berat botol sudah dapat dihitung.
Botol oval akan dihitung beratnya jika b adalah bagian terbesar dari botol
Sr adalah tebal dinding pada bagian tersebut, maka botol tersebut dianggap berbentuk bulat dengan diameter luar b dan tebal dinding rata-rata Sr.
BOTOL OVAL
= 3,14 ( b – Sr ) Sr . h. y - ...gns
Dimana :
Gmd = berat botol mendekati
b = ukuran bagian terbesar dari botol
Sr = tebal dinding pada bagian b
h = tinggi botol
Y = berat jenis material botol
(bid/berbagai sumber)
for more details and updates about graphics design please visit.........
www.graphicsdesignsimple.blogspot.com