Akibat shrinkage pada bentuk insert dari injection mold
Setelah pendinginan, produk akan menyusut sehingga menjadi lebih kecil dari ukuran cacity. Jika cavity tadi berupa male part, maka produk akan mencengkeram male part, dimana untuk melepaskannya diperlukan gaya dorong dengan besar gaya tertentu.
Apabila bidang male part yang dicengkeram berbentuk lurus, maka pada saat pelepasan produk dari male part, dapat digambarkan bahwa setelah produk terdorong sedikit saja langsung akan terjadi ruang vacuum diantara ujung male part dan ujung produk. Dengan adanya ke-vacuum-an ini, produk tidak dapat dilepas atau apabila dipaksakan, produk akan mengalami deformasi berat atau bahkan pecah.
Walaupun kemudian diberi sistim vonting untuk menghindari ke-vacuum-an, misalnya ditengah male part diberi klep, tetapi karena bidang gesek lurus, maka produk akan dikenai gaya dorong terus menerus sepanjang langkah pelepasan. Hal ini dapat menimbulkan defect pada produk, yaitu misalnya dinding produk yang bergesekan akan tergores.
Oleh karena itu, male part pada injection mold dan juga part-part lain yang dicengkeram produk, harus diberi kemiringan atau konus . Besarnya sudut kemiringan ditentukan oleh jenis material plastik yang dipergunakan, yaitu sehubungan dengan besarnya shrinkage faktor. Material yang mempunyai shrinkage faktor besar, sudut kemiringan dibuat besar dan sebaliknya. (Material PP yang mempunyai shrinkage cukup besar, yaitu antara 1,3 – 2%, sudut kemiringan dibuat mulai dengan 1° keatas. Untuk jenis material yang lain dapat dilihat di brosur atau ditanyakan ke pabrik pembuatnya).
Adapun female part, meskipun tidak dicengkeram oleh produk juga harus diberi kemiringan dengan maksud :
a. mengatasi ke-vacuum-an pada awal penarikan produk dari dalam female.
b. tebal dinding produk yang relative selalu tipis, dimana menyusutnya pun akan kecil, maka apabila terdapat grove atau garis-garis bekas pengerjaan, tebal dinding yang menyusut kecil tersebut belum bebas dari grove, sehingga pada saat produk ditarik dari dalam female, dinding produk akan menyantol dan produk tertinggal didalam female part.
Pada produk dengan dinding tipis (dibawah 1mm), dimana ketahanan dinding terhadap gaya dorong sangat kecil, kemiringan harus lebih besar lagi agar begitu produk terdorong sedikit saja, cengkeraman sudah bebas. Hal ini juga berlaku pada produk dengan ketebalan diatas 1mm, tetapi mempunyai panjang ataupun diameter yang besar.
Tentu saja, tentang besarnya kemiringan diatas terutama pada kemiringan yang harus besar, harus dibicarakan dengan pihak-pihak yang menentukan design dari pada produk, karena hal ini menyangkut spesifikasi produk
( bid/berbagai sumber )
untuk lebih lengkap dan update tentang solidwork simple tutorial silahkan kunjungi :
www.solidworksimpletutorial.blogspot.com